Banggai cardinalfish
Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni) adalah cardinalfish
tropis yang kecil ( familyApogonidae ) yang sangat populer dijadikan
ornamental fish.
Habitat
Spesies ini hanya ada di Kepulauan Banggai, Indonesia. Spesies ini
hidup pada jangkauan geografis yang sangat terbatas yaitu 5.500 km² dan
dengan jumlah populasi yang sedikit yaitu sekitar 2,4 juta saja. Banggai
cardinalfish merupakan populasi yang terisolasi dan terkonsentrasi di
peraiaran dangkal pada 17 pulau besar dan 10 pulau kecil, Kepulauan
Banggai. Sebagian kecil populasinya terdapat di Luwuk Sulawesi Tengah.
Tambahan populasi berasal dari Selat Lembeh (Sulawesi Utara), sekitar
400 Km sebelah utara dari habitat asli (berdasarkan laporan dari nelayan
yang perdagangkannya tahun 2000).
Deskripsi
Spesies ini tumbuh dengan panjang maksimal 8 cm memiliki corak
khusus yang kontras antara warna hitam dan garis terang warna putih.
Perbedaan yang spesifik yang membedakan dengan cardinalfish lainnya
adalah pada sirip dorsal yang pertama memiliki kuncir, sirip anal dan
sirip dorsal yang kedua menjulur ke belakang, sirip caudal bercabang dua
(cabangnya sangat dalam), memiliki corak warna yang terdiri dari 3 buah
garis hitam pada kepala dan badan, warna hitamnya menyolok di tepi
bagian awal sirip anal dan kedua sirip dorsal.Yang membedakan Banggai
cardinalfish jantan dan betina adalah rongga mulut jantan lebih besar
dan itu hanya terlihat mereka pada saat mengerami telurnya.
Ekologi
Banggai cardinalfish merupakan satu-satunya wakil dari family yang
diurnal. Ikan demersal laut tropis yang membentuk grup yang stabil
dengan beranggotakan 9 individu pada perairan dangkal (pada umumnya
kedalaman 1,5-2,5 meter). Spesies ini mendiami perairan dangkal dengan
berbagai habitat termasuk terumbu karang, padang lamun, dan daerah
terbuka bersubstrat pasir dan rubble, pada umumnya pada daerah yang
tenang yang terlindungi oleh pulau-pulau yang besar. Spesies ini sering
ditemukan berasosiasi dengan lamun yaitu Enhalus acoroides dan bulu babi
Diadema setosum. Hai ini terjadi pada berbagai substrat bentik seperti
bulu babi, anemon laut, dan coral branching ; ikan muda sering paling
berasosiasi dengan anemon laut, setelah remaja dan dewasa berasosiasi
dengan bulu babi dan coral branching, bintang lau, hidrozoa, dan akar
penopang mangrove.
Ikan ini termasuk spesies pemakan oportunistik sepanjang hari,
tidak seperti spessies-spesies lain dari family yang sama. Komposisi
dietnya sama dengan ukuran kelas termasuk plankton dan organisme bentik.
Copepoda merupakan makanan utama mereka. Copepoda juga menjadi sumber
makanan penting untuk berbagai spesies seperti lionfish (Pterois),
Epinephelus merra, crocodilefish (Cymbacephalus beauforti), moray eel
(Echidna nebulosa),stonefish (Synanceia horrida), dan ular laut
Laticouda Colubrina.
Banggai cardinalfish adalah paternal mouthbrooder (induk jantan
yang mengerami telur). Induk betina berperan dalam masa pembentukan dan
formasi pasangan, yang terjadi beberapa jam hingga beberapa hari sebelum
ikan bertelur. Pasangan bertelur beberapa meter dari kelompok utama dan
mempertahankan wilayah teritorial mereka. Ukuran telur Banggai
cardinalfish memiliki diameter 2,5 mm. Ikan ini memilki masa hidup yang
pendek (lebih kurang 4 tahun pada daerah dengan kondisi ideal; 2 tahun
di daerah yang liar), dan jumlah telur yang sedikit (50-90 buti)r
walaupun memiliki potensi bertelur beberapa kali pertahun (setelah
usianya di atas 10 bulan).
SUMBER : http://www.infoluwuk.com/
No comments:
Post a Comment